Senin, 26 Januari 2015

ANALISIS SWOT PT SEMEN HOLCIM INDONESIA



BAB I
PENDAHULUAN
            1.1       Latar Belakang
Pada awalnya PT Holcim Indonesia bernama semen Cibinong yang berdiri pada tahun 1971, namun pada tahun 2006 perusahaan tersebut diakuisisi Holcim sehingga berubah nama menjadi Holcim Indonesia. PT Holcim Indonesia merupakan perusahaan semen yang potensial. Hal ini karena perusahaan memiliki dukungan dari Holcim Jerman yang merupakan salah satu semen unggulan kelas dunia. Tentu saja hal ini membuat para pesaing sangat waspada terhadap kekuatan PT Holcim Indonesia. PT Holcim Indonesia memiliki tujuan untuk menciptakan inovasi sebagai solusi dalam
pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya varian produk PT Holcim Indonesia seperti beton, aggregate, dan bukan hanya dari sisi produk saja Holcim Indonesia juga menyediakan layanan konsultasi yang diberi nama “Solusi Rumah”  yang bertujuan untuk membantu konsumen dalam merancang rumah idaman. Selain itu perusahaan juga tidak melupakan alam sebagai sumber bahan baku perusahaan, hal ini dibuktikan Holcim dengan program-program penghijauan tidak hanya di lokasi sekitar pabrik namun ke daerah-daerah lain. Holcim juga memiliki lembaga pelatihan bagi pegawai baru dan lama, ini bertujuan agar pegawai perusahaan memiliki keunggulan dibanding SDM perusahaan lain dan tentu saja juga menguntungkan bagi perusahaan karena dapat menghemat biaya. Selain itu perusahaan juga sedang membangun pabrik di Tuban, pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Perusahaan juga mencipatakan inovasi untuk distribusi dengan alat angkut bernama Minimix, kendaraan ini mampu menjangkau daerah yang tidak dapat dijangkau truk semen. 



1.2 Visi dan misi
Visi
Membangun solusi yang berkelanjutan untuk masa depan masyarakat.
Misi
Holcim Indonesia akan tumbuh dengan menciptakan nilai bagi stakeholders melalui:
}  Memberikan solusi bangunan berkelanjutan yang berfokus pada segmen pelanggan yang berbeda
}  Merawat keselamatan dan lingkungan
}  Pengembangan masyarakat, kepemimpinan yang inovatif dan jaringan yang terintegrasi
1.3 Tujuan jangka panjang dan pendek
Tujuan Jangka Panjang
·        Meningkatkan mutu SDM perusahaan
·        Mengembangkan waralaba untuk program Solusi Rumah agar masyarakat mudah menjangkaunya
·        Meningkatkan produksi semen
·        Lebih mendekatkan produk perusahaan ke masyarakat kota hingga daerah pelosok
Tujuan jangka pendek
}  Melakukan kerja sama dengan pebisnis daerah
}  Memperbanyak Minimix atau alat angkut yang lebih kecil dari truk semen agar dapat menjangkau daerah dengan akses yang sempit
}  Membangun pabrik di beberapa lokasi di pulau Jawa

BAB II
PERMASALAHAN

2.1. Kelemahan
1.   Harga produk yang lebih mahal (Price)
Harga produk Holcim relative lebih mahal dibanding harga produk lain, hal ini terjadi karena perusahaan untuk menggenjot pendapatan perusahaan yang terlilit hutang cukup besar.
2.   Kemampuan produksi yang rendah (Operasional/Produksi)
Hal itu terjadi karena kapasitas produksi pabrik PT. Holcim rendah. Masalah ini disebabkan jumlah pabrik yang masih sedikit dan tidak sesuai dengan jumlah permintaan produk.
3.   Lokasi pabrik yang jauh dari pelabuhan (place)
Pabrik PT Holcim Indonesia berlokasi jauh dari pelabuhan. Hal ini membuat PT Holcim Indonesia harus mengeluarkan biaya ekstra untuk distribusi produk ke luar Jawa. PT holcim juga belum memiliki pelabuhan sendiri, jadi perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk administrasi pelabuhan.
4.   Jumlah pabrik yang masih terbatas di pulau Jawa (Place)
PT. Holcim Indonesia saat ini hanya memiliki pabrik di pulau Jawa sehingga produk Holcim belum dapat menjangkau pasar di luar Jawa terutama di daerah pedalaman
5.   Memiliki masalah keuangan terutama hutang (Keuangan)
Di awal akuisisi semen Cibinong, Holcim memiliki pekerjaan yaitu hutang yang cukup besar yang harus ditanggung perusahaan. Sampai sekarang pun Holcim masih memiliki utang mencapai 1,5 triliun.  
6.   Pemasaran produk yang belum merata ke seluruh Indonesia (promotion)

Produk Holcim masih sulit ditemui di luar pulau Jawa. Pemasaran produk Holcim masih terfokus di pulau Jawa karena keterbatasan saluran distribusi perusahaan untuk daerah di luar Jawa.





2.2.Ancaman
a.   Banyaknya pesaing usaha di bidang yang sama (pesaing)
Semakin banyak dan berkembanya perusahaan pesaing di bidang yang sama baik itu BUMN maupun swasta membuat persaingan semakin ketat
b.   Adanya pasar bebas (pendatang baru)
Hal ini membuat produk semen luar negeri semakin mudah masuk ke Indonesia dan menambah sengit persaingan.
c.   Tarif dasar listrik yang ditetapkan pemerintah fluktuatif (peraturan)
Perusahaan sangat bergantung pada listrik dari pemerintah. Hal ini tentu saja menjadi masalah ketika TDL dinaikkan pemerintah. Harga semen pun akan ikut naik untuk menutupi biaya operasional perusahaan. Hal ini tentu saja akan menjadai ancaman perusahaan karena konsumen tentu saja akan mencari semen lain yang lebih murah.
d.   Jangkauan pasar pesaing yang lebih luas (pesaing)
Jangkauan pasar  Semen Indonesia yang merupakan salah satu pesaing dari PT. Holcim yang sangat luas karena mempunyai Semen Gresik untuk pasar Jawa, Semen Padang untuk kawasan Sumatra, dan Semen Tonasa untuk wilayah Sulawesi.
e.   Pajak yang ditetapkan pemerintah cukup tinggi (peraturan)
Seperti yang kita ketahui pajak yang dikenakan pemerintah untuk produk-produk manufaktur cukup tinggi. Apalagi Holcim merupakan perusahaan swasta yang tidak mendapat dukungan pemerintah baik secara finansial maupun dukungan berupa kemudahan-kemudahan seperti yang diberikan kepada BUMN
f.     Semakin banyaknya produk semen yang berkualitas (subtitusi)
Perusahaan lain semakin inovatif dalam menciptakan produk untuk menarik daya beli masyarakat, seperti Semen Gresik yang membuat semen yang tahan dengan air laut. Hal ini tentu menjadi ancaman PT Holcim Indonesia, karena dapat mengganggu pasar produk Holcim.
g.   Pesaing yang lebih unggul dalam saluran distribusi (pesaing)
Jika kita lihat semen Indonesia telah lama berkecimpung dalam industri semen Indonesia. Semen Indonesia telah memiliki saluran distribusi di setiap daerah di Indonesia. Bahkan memiliki anak perusahaan yang mewakili tiap area di Indonesia seperti Semen Padang untuk Indonesia bagian barat, Semen Gresik untuk Jawa dan Kalimantan, dan Semen Tonasa untuk Indonesia timur. Tentu saja ini menjadi ancaman bagi Holcim yang tergolong perusahaan baru di Indonesia.





























BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Bobot, Rating, dan Keterangan Warna

Bobot
   0        0,03  :         tidak penting      
> 0,03 – 0,06   :         kurang penting  
> 0,06 – 0,09   :         cukup penting    
> 0,09 – 0,12   :         penting
> 0,12 – 0,15   :         sangat penting


Rating
1    :   tidak berpengaruh
2    :   cukup berpengaruh
3    :   berpengaruh
4    :   sangat berpengaruh


Keterangan Warna


Skor tertinggi


Skor Terendah









3.2. Analisis Internal Perusahaan
KEKUATAN (S)
Faktor-faktor Internal Utama
Bobot
Rating
Skor
Program Kerja
Kekuatan (S)
1.    Promosi yang paling kuat untuk kategori perusahaan semen di Indonesia
0,10
3
0,30
Meningkatkan anggaran untuk memasang iklan produk di berbagai media
2.   Mampu menjangkau daerah yang memiliki jalur yang sempit di pulau Jawa
0,05
2
0,10
Memperbanyak jumlah minimix atau kendaraan distributor
3.   Memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan berkualitas
0,13
4
0,52
Meningkatkan kualitas SDM dengan memaksimalkan Holcim academy sebagai sarana pelatihan bagi calon karyawan dan melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia
4.   Memiliki pabrik yang ramah lingkungan
0,07
2
0,14
Mengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar alternative untuk kebutuhan pabrik semen
5.   Varian produk Holcim yang beragam
0,04
2
0,08
Menjaga kualitas produk yang telah ada serta berinovasi untuk Menambah varian produk
6.   Holcim memiliki pabrik-pabrik yang terintegrasi satu sama lain
0,08
2
0,16
Mengoptimalkan server internal yang dimiliki perusahaan untuk bertukar informasi dan berkoordinasi
7.   Holcim memiliki beberapa sertifikat internasional sebagai pengakuan kualitas produk Holcim di dunia internasional

0,06
2
0,12
Menjaga kualitas produk baik itu produk jenis lama maupun produk inovasi terbaru
8.  Memiliki research dan development yang bagus
0,06
2
0,12
Meningkatkan kinerja dari bagian research dan development
Total Kekuatan
0,59

1,54


Skor Tertinggi
Sumber daya manusia yang berkualitas menjadi pilar utama dalam operasional perusahaan. Selain itu, kualitas SDM sangat diandalkan dalam era pasar persaingan bebas. Disini karyawan dituntut harus memahami standar operasional perusahaan dengan benar dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja.  Program kerjanya adalah meningkatkan kualitas SDM dengan memaksimalkan Holcim Academy sebagai sarana pelatihan bagi calon karyawan agar menjamin ketersediaan karyawan.

Skor Terendah
Varian produk holcim merupakan poin yang mendapat skor terendah. Hal ini dikarenakan, pelanggan selama ini hanya mengenal Holcim sebagai penghasil semen saja. Semen juga merupakan produk utama dari Holcim. Namun, untuk menjaga persaingan dengan pesaing maka variasi produk sangat diperlukan. Disini program kerjanya adalah menambah variasi dan inovasi produk yang telah ada agar dapat bersaing dengan pesaing





KELEMAHAN (W)
Kelemahan (W)
1.    Jumlah pabrik yang masih terbatas hanya di pulau Jawa
0,09
2
0,18
Membangun beberapa pabrik lagi di luar pulau Jawa untuk meningkatkan produktifitas dan mempermudah distribusi
2.    Harga produk yang lebih mahal
0,08
4
0,32
Melunasi hutang dan menekan biaya produksi serendah mungkin
3.    Pemasaran produk yang belum merata ke seluruh Indonesia
0,07
3
0,21
Memperluas daerah pemasaran dengan cara bekerja sama dengan distributor yang ada di daerah terutama di luar Jawa
4.    Kemampuan produksi yang masih rendah
0,06
3
0,24
Meningkatkan produktivitas perusahaan dengan cara menambah jumlah pabrik dan memaksimalkan produksi pabrik yang telah ada
5.    Memiliki masalah keuangan terutama hutang perusahaan
0,06
2
0,12
Menjaga neraca hutang perusahaan agar seimbang
6.    Lokasi pabrik yang jauh dari pelabuhan
0,05
2
0,10
Membangun pelabuhan milik sendiri pada jarak terdekat dari pabrik
Total Kelemahan
0,41

1,17

Total Keseluruhan Faktor Internal
1,00

2,71



Skor Tertinggi
Harga produk yang lebih mahal mendapat skor tertinggi. Harga memang menjadi salah satu faktor yang paling menentukan keinginan untuk membeli suatu barang. Dengan harga yang lebih mahal dibanding produk lain sejenis, tentu masyarakat akan lebih memilih produk lain yang harganya lebih murah.
Skor Terendah
Lokasi perusahaan yang jauh dari pelabuhan mendapat skor terendah. Selama ini perusahaan masih menumpang pelabuhan milik pemerintah dan harus membayar lebih untuk administrasi. Tetapi hal ini tidak memiliki pengaruh yang besar bagi perusahaan. Karena perusahaan tidak memberi proporsi besar untuk distribusi di luar pulau Jawa.

3.3. Analisis Eksternal Perusahaan
PELUANG (O)
Faktor-faktor Eksternal Utama
Bobot
Rating
Skor
Program Kerja
Peluang (O)
1.    Melimpahnya bahan baku semen di Indonesia
0,14
4
0,56
Mendirikan pabrik di dekat lokasi bahan baku
2.    Semakin meningkatnya kebutuhan semen di Indonesia
0,10
4
0,40
Meningkatkan produktivitas pabrik semaksimal mungkin
3.    Semakin banyaknya proyek infrastruktur di Indonesia
0,08
3
0,24
Meningkatkan kerja sama dengan pemerintah
4.    berkembangnya industri property di Indonesia
0,06
3
0,18
Meningkatkan kerja sama dan menjaga hubungan baik dengan pengembang property di Indonesia
5.    memiliki hubungan baik dengan distributor dan tukang
0,04
2
0,08
Menjaga hubungan baik dengan distributor dan tukang di daerah dengan membuat program-program yang mempermudah kerja sama keduabelah pihak
6.    Pesaing yang tidak memiliki teknologi yang tinggi
0,06
2
0,12
Melakukan perawatan berkala dan pemeriksaan rutin
7.    keyakinan perusahaan untuk dapat mengungguli para pesaing
0,05
2
0,10
Menjaga kualitas dan terus berinovasi agar lebih unggul dengan pesaing untuk menambah kepercayaan diri perusahaan
Total Peluang
0,53

1,68



Skor Tertinggi
Melimpahnya bahan baku semen di Indonesia mendapat skor tertinggi. Hal ini menunjukkan jika peluang bisnis terbuka lebar di Indonesia.  Ketersediaan bahan baku merupakan nyawa bagi sebuah perusahaan semen seperti Holcim. Disini program kerjanya adalah mendirikan pabrik di dekat lokasi bahan baku. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi. Semen juga termasuk bahan yang memiliki bobot yang cukup berat, sehingga hal ini dapat mengurangi pengeluaran biaya.
Skor Terendah
Memiliki hubungan baik dengan distributor dan tukang mendapatkan skor terendah. Hal ini dikarenakan peran mereka cukup penting namun jika kehilangan satu distributor saja perusahaan tidak akan mengalami kerugian. Disini program kerjanya adalah menjaga hubungan baik dengan mereka. Hal ini dilakukan untuk membantu kegiatan pemasaran produk, peran mereka sangat krusial dalam memasarkan produk perusahaan.



Ancaman (T)
1.    Persaingan dengan BUMN
0,12
4
0,48
Meningkatkan kualitas produk dan terus berinovasi
2.  Adanya pasar bebas di Asia
0,07
3
0,21
Menjaga kualitas produk serta menjaga kestabilan harga produk agar mampu bersaing
3.  Semakin banyaknya produk semen yang berkualitas
0,06
3
0,18
Menjaga kualitas dan terus berinovasi agar dapat tetap menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk perusahaan
4. pesaing yang lebih unggul dalam hal distribusi
0,05
3
0,15
Meningkatkan saluran distribusi dengan bekerja sama dengan distributor di daerah-daerah
5. pajak yang ditetapkan pemerintah cukup tinggi
0,05
2
0,10
Menambah proporsi pajak dalam setiap harga produk untuk menutup pengeluaran atas pajak
6.  Semakin tingginya harga bahan bakar yang ditetapkan pemerintah
0,08
3
0,24
Meningkatkan penggunaan bahan bakar alternative terutama dalam kegiatan produksi, serta meningkatkan effisiensi dan efektifitas dalam  kegiatan distribusi
7.  Tarif dasar listrik yang ditetapkan pemerintah

0,04
2
0,08
Melakukan kebijakan perusahaan seperti melakukan pemotongan atau pengetatan laba, sehingga harga semen tetap stabil dan pembangunan pembangkit listrik sendiri dengan sumber energy alternatif
Total Ancaman
0,47

1,44

Total Keseluruhan Faktor Eksternal
1,00

3,12


Skor Tertinggi
Persaingan dengan BUMN mendaptkan skor tertinggi. Selama ini kita sudah mengetahui bahwa pesaing utama Holcim adalah Semen Indonesia yang merupakan perusahaan plat merah yang didukung penuh pemerintah.  Sangat penting bagi Holcim untuk memperbaiki kinerja mereka agar mampu bersaing dengan perusahaan plat merah. Disini program kerjanya adalah meningktakan kualitas produk dan terus berinovasi. Sejauh ini, Holcim memang unggul di bidang inovasi jika dibandingkan dengan Semen Indonesia. Oleh karena itu Holcim harus terus menjaga keunggulan ini agar mendapat perhatian masyarakat.


Skor Terendah
Tariff dasar listrik yang ditetapkan pemerintah mendapat skor terendah. Hal ini karena perusahaan telah memiliki kebijakan-kebijakan agar perusahaan terhindar dari kerugian akibat TDL yang dinaikkan pemerintah. Kebijakan seperti pengetatan laba atau mengurangi laba serta dapat pula dilakukan efisiensi penggunaan listrik dari pemerintah dengan menggunakan energy alternative.

3.4.Hasil Analisis Internal danEksternal

Faktor Internal
Bobot
Skor
Total Kekuatan (S)
0,59
1,54
Total Kelemahan (W)
0,41
1,17
Total IFAS
1,00


Faktor Ekternal
Bobot
Skor
Total Peluang (O)
0,53
1,68
Total Ancaman (T)
0,47
1,44
Total EFAS
1,00


INTERNAL
EKSTERNAL
STRATEGI
S > W
O > T
Agresif
1,54> 1,17
1,68 > 1,44








3.5.  Diagram Analisi SWOT dan Diagram Posisi Perusahaan
Diagram Analisis SWOT






Diagram Posisi Perusahaan














EFAS
IFAS
KEKUATAN (S)
1.  Promosi yang paling kuat untuk kategori perusahaan semen di Indonesia
2.  Mampu menjangkau daerah yang memiliki jalur yang sempit
3.  Memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan berkualitas
4.  Memiliki pabrik yang ramah lingkungan
5.  Varian produk Holcim tidak hanya semen
6.  Holcim memiliki pabrik-pabrik yang terintegrasi satu sama lain
7.  Holcim memiliki beberapa sertifikat internasional sebagai pengakuan kualitas produk Holcim di dunia internasional
8. Memiliki research dan development yang bagus
KELEMAHAN (W)
1.  Harga produk yang lebih mahal
2.  Jumlah pabrik yang masih terbatas hanya di pulau Jawa
3.  Pemasaran produk yang belum merata ke seluruh Indonesia
4. Memiliki masalah keuangan terutama hutang perusahaan

5.  Kemampuan jual yang rendah
6. Biaya angkut yang ditanggung perusahaan tinggi
PELUANG (O)
1.  Melimpahnya bahan baku semen di Indonesia
2.  Semakin meningkatnya kebutuhan semen di Indonesia
3.  Semakin banyaknya proyek infrastruktur di Indonesia
4.  berkembangnya industri property di Indonesia
5.  memiliki hubungan baik dengan distributor dan tukang
6. pesaing tidak memiliki teknologi yang tinggi
7.  keyakinan perusahaan untuk dapat mengungguli para pesaing
STRATEGI S-O
1.   Membuka pabrik baru di Tuban
2.   Mengembangkan produk baru berupa beton yang lebih ringan dan ramah lingkungan
3.   Mengembangkan sistem waralaba dengan pengusaha di daerah

ANCAMAN (T)
1.  Persaingan dengan BUMN
2.  Adanya pasar bebas di Asia
3.  Faktor alam yang tidak dapat diprediksi
4. pesaing lebih unggul dalam hal saluran distribusi
5.  Jangkauan pasar pesaing yang lebih luas
6. pajak yang ditetapkan pemerintah cukup tinggi
7.  Lingkungan sekitar pabrik yang kurang mendukung




3.6.      Analisis Strategi yang Digunakan
3.6.1. jika dilihat dari diagram posisi perusahaan, maka holcim terletak di kuadran 1 yang berarti perusahaan menggunakan strategi agresif. Hal ini didukung oleh eksternal yang mendukung dan internal yang kuat. Strategi ini berisi tentang pengmbangan produk dan pengembangan pasar oleh perusahaan.

3.7.      Kebijakan strategi yang ditetapkan
Pengembangan Produk
Pengembangan produk (product development) adalah sebuah strategi mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa saat ini, atau pengembangan produk atau jasa baru. Disini Holcim menerapkan strategi tersebut  dengan beberapa tindakan
a.   Membuka pabrik baru di Tuban untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas jangkauan perusahaan terutama untuk wilayah Jawa Timur.
b.   Mengembangkan varian produk baru berupa beton yang lebih ringan dan ramah lingkungan.

Pengembangan pasar
Saat ini Holcim sedang mengembangkan sistem waralaba dengan pengusaha-pengusaha di daerah agar lebih mudah untuk memperkenalkan dan memasarkan produk Holcim. Hal ini juga didukung dengan semakin banyaknya minimix.

3.8.      Implementasi strategi
3.8.1. Program
Internal perusahaan
Kekuatan :
a.   Meningkatkan kualitas SDM dengan memaksimalkan Holcim academy sebagai sarana pelatihan bagi calon karyawan dan melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia
b.   Menjaga kualitas produk yang telah ada serta berinovasi untuk Menambah varian produk
Kelemahan :
a.   Melunasi hutang dan menekan biaya produksi serendah mungkin
b.   Membangun pabrik Tuban yang berlokasi dekat dengan laut dan disertai pembangunan pelabuhan sendiri
Eksternal perusahaan
Peluang :
a.   Mendirikan pabrik di dekat lokasi bahan baku
b.   Menjaga hubungan baik dengan distributor dan tukang di daerah karena mereka sebagai ujung tombak pemasaran produk
Ancaman :
a.   Meningkatkan kualitas produk dan terus berinovasi
b.   Melakukan kebijakan perusahaan seperti melakukan pemotongan atau pengetatan laba, sehingga harga semen tetap stabil
3.8.2. Anggaran
Analisis
Program Kerja
Anggaran
Kekuatan
Tertinggi

Meningkatkan mutu SDM          
Rp 130.000.000.000
Terendah
Menjaga kualitas produk yang telah ada serta berinovasi untuk Menambah varian produk
Rp 40.000.000.000
Kelemahan
Tertinggi
Melunasi hutang dan menekan biaya produksi serendah mungkin
Rp 80.000.000.000
Terendah
Membangun pelabuhan milik sendiri pada jarak terdekat dari pabrik
Rp 50.000.000.000
Peluang
Tertinggi
Mendirikan pabrik di dekat lokasi bahan baku
Rp 140.000.000.000
Terendah
Menjaga hubungan baik dengan distributor dan tukang di daerah dengan membuat program-program yang mempermudah kerja sama keduabelah pihak
Rp 40.000.000.000
Ancaman
Tertinggi
Meningkatkan kualitas produk dan terus berinovasi
Rp 40.000.000.000
Terendah
Melakukan kebijakan perusahaan seperti melakukan pemotongan atau pengetatan laba, sehingga harga semen tetap stabil dan pembangunan pembangkit listrik sendiri dengan sumber energy alternatif
Rp 15.000.000.000



3.8.3. Prosedur

3.9.      Evaluasi dan pengendalian
Hasil dari program-program di atas adalah produktivitas perusahaan yang meningkat dari 9,1 juta ton per tahun, setelah berdirinya pabrik di Tuban maka produksi akan mencapai 12,5 juta ton per tahun. Dengan hal tersebut perusahaan akan mampu merestrukturisasi hutang yang dipikul selama ini. Selain itu perusahaan terus menjalin kerja sama dengan distributor-distributor di daerah. Saat ini produk Holcim sudah menjangkau hampir seluruh wilayah di Indonesia.










BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
4.1.1. Dari hasil analisis diatas perusahaan memiliki internal yang kuat, hal ini di tunjukkan dengan skor kekuatan lebih tinggi dibandingkan skor kelemahan. Perusahaan juga memiliki eksternal yang mendukung. Berdasarkan hal tersebut perusahaan harus menerapkan strategi agresif untuk menghadapi persaingan.
4.1.2. Kebijakan strategi yang diterapkan perusahaan antara lain:
·        Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah produktivitas perusahaan dengan membengun pabrik baru di daerah Tuban dan mengembangkan varian produk baru berupa beton ringan dan ramah lingkungan
·        Pengembangan pasar dengan mengembangkan sistem waralaba dengan pengusaha-pengusaha di daerah-daerah untuk memperluas daerah pemasaran produk
4.1.3. Program-program yang dilaksanakan perusahaan adalah:
·        Internal perusahaan : perusahaan akan terus meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki dengan memaksimalkan Holcim academy serta terus melakukan inovasi. Selain itu perusahaan terus melakukan perbaikan pada kelemahan-kelemahan yang dimiliki terutama masalah hutang dan akan membangun pabrik di Tuban untuk meningktakan produktivitas perusahaan
·        Ekternal perusahaan : perusahaan sedang merampungkan pembangunan pabrik di Tuban, hal ini bertujuan untuk lebih mendekatkan lokasi pabrik dengan lokasi bahan baku, selain itu perusahaan terus menjalin hubungan baik dengan distributor sebagai pemasar produk perusahaan. Perusahaan juga menyiapkan kebijakan atau rencana cadangan untuk menghadapi masalah kenaikan Tarif Dasar Listrik yang dilakukan oleh pemerintah.
4.1.4. jadi dalam anggaran internal perusahaan, porsi terbesar diberikan pada peningkatan mutu SDM karena poin tersebut merupakan poin yang memiliki pengaruh yang paling besar bagi perusahaan. Untuk porsi terkecil diberikan pada poin inovasi produk karena berdasarkan analisis, poin tersebut memiliki rating dan bobot yang terendah sehingga tidak terlalu berpengaruh
Untuk anggaran eksternal perusahhaan, porsi terbesar diberikan pada pembangunan pabrik baru. Hal ini dilakukan karena pembangunan akan memakan banyak biaya dan pengaruh yang diberikan kepada perusahaan juga besar. Sementara itu untuk menjaga mutu dan kualitas mendapat porsi anggaran terkecil karena poin tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan bagi perusahaan


4.1.5. Prosedur
·        Program dirancang oleh top manajemen, sesuai dengan analisis yang telah dilakukan. Hal ini merupakan bagian dari implementasi strategi
·        Program yang telah dirancang akan diaplikasikan oleh bagian-bagian di bawahnya seperti pemanufaktur, pemasaran, keuangan, dan personalia.
·        Pengawasan dilakukan oleh kepala bagian di tiap divisi
4.1.6.  Dari program kerja yang dijalankan, perusahaan telah mencapai beberapa hasil seperti meningkatnya produktivitas, meningkatnya pendapatan, dan semakin dikenalnya produk perusahaan.



4.2. Saran
4.2.1. Perusahaan harus selalu mengawasi perkembangan pasar yang mereka bermain disitu, hal ini harus dilakukan agar perusahaan tidak tertinggal dengan perusahaan pesaing.
4.2.2. Perusahaan harus memaksimalkan terus program-program yang telah ada dan terus melihat celah-celah usaha yang mungkin dimasuki.
4.2.3. lakukan pengawasan serta evaluasi agar tidak terjadi kasus bocornya anggaran akibat kesalahan data dan penggelembungan dana
4.2.4. pengawasan dan evaluasi strategi agar implementasinya tidak salah sasaran dan efektif
4.2.5. evaluasi harus rutin dilakukan untuk pengendalian program-program yang telah ada. Hal ini juga bertujuan untuk menilai apakah program tersebut berhasil atau gagal.  


3 komentar:

  1. kak ada file pdf nya ? mohon bantu kak untuk tugas pemasaran, terima kasih

    BalasHapus
  2. Bgs ya buat menambah pengetahuan

    BalasHapus
  3. Casino Near Me - MapYRO
    Casinos Near Casino Near Me · Harrah's 의왕 출장마사지 Philadelphia · Casa 대전광역 출장샵 Quinta Hotel · Holiday Inn Express Philadelphia · Grand 의정부 출장안마 Victoria · Seminole 문경 출장샵 Wild Casino 보령 출장마사지 & Hotel Philadelphia.

    BalasHapus