BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada
awalnya PT Holcim Indonesia bernama semen Cibinong yang berdiri pada tahun
1971, namun pada tahun 2006 perusahaan tersebut diakuisisi Holcim sehingga
berubah nama menjadi Holcim Indonesia. PT Holcim Indonesia merupakan perusahaan
semen yang potensial. Hal ini karena perusahaan memiliki dukungan dari Holcim
Jerman yang merupakan salah satu semen unggulan kelas dunia. Tentu saja hal ini
membuat para pesaing sangat waspada terhadap kekuatan PT Holcim Indonesia. PT
Holcim Indonesia memiliki tujuan untuk menciptakan inovasi sebagai solusi dalam
pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya varian produk PT Holcim Indonesia seperti beton, aggregate, dan bukan hanya dari sisi produk saja Holcim Indonesia juga menyediakan layanan konsultasi yang diberi nama “Solusi Rumah” yang bertujuan untuk membantu konsumen dalam merancang rumah idaman. Selain itu perusahaan juga tidak melupakan alam sebagai sumber bahan baku perusahaan, hal ini dibuktikan Holcim dengan program-program penghijauan tidak hanya di lokasi sekitar pabrik namun ke daerah-daerah lain. Holcim juga memiliki lembaga pelatihan bagi pegawai baru dan lama, ini bertujuan agar pegawai perusahaan memiliki keunggulan dibanding SDM perusahaan lain dan tentu saja juga menguntungkan bagi perusahaan karena dapat menghemat biaya. Selain itu perusahaan juga sedang membangun pabrik di Tuban, pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Perusahaan juga mencipatakan inovasi untuk distribusi dengan alat angkut bernama Minimix, kendaraan ini mampu menjangkau daerah yang tidak dapat dijangkau truk semen.
pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya varian produk PT Holcim Indonesia seperti beton, aggregate, dan bukan hanya dari sisi produk saja Holcim Indonesia juga menyediakan layanan konsultasi yang diberi nama “Solusi Rumah” yang bertujuan untuk membantu konsumen dalam merancang rumah idaman. Selain itu perusahaan juga tidak melupakan alam sebagai sumber bahan baku perusahaan, hal ini dibuktikan Holcim dengan program-program penghijauan tidak hanya di lokasi sekitar pabrik namun ke daerah-daerah lain. Holcim juga memiliki lembaga pelatihan bagi pegawai baru dan lama, ini bertujuan agar pegawai perusahaan memiliki keunggulan dibanding SDM perusahaan lain dan tentu saja juga menguntungkan bagi perusahaan karena dapat menghemat biaya. Selain itu perusahaan juga sedang membangun pabrik di Tuban, pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Perusahaan juga mencipatakan inovasi untuk distribusi dengan alat angkut bernama Minimix, kendaraan ini mampu menjangkau daerah yang tidak dapat dijangkau truk semen.
1.2 Visi dan misi
Visi
Membangun solusi yang
berkelanjutan untuk masa depan masyarakat.
Misi
Holcim Indonesia akan tumbuh dengan
menciptakan nilai bagi stakeholders melalui:
} Memberikan
solusi bangunan berkelanjutan yang berfokus pada segmen pelanggan yang berbeda
} Merawat
keselamatan dan lingkungan
} Pengembangan
masyarakat, kepemimpinan yang inovatif dan jaringan yang terintegrasi
1.3 Tujuan jangka panjang dan pendek
Tujuan Jangka Panjang
·
Meningkatkan mutu SDM
perusahaan
·
Mengembangkan waralaba untuk
program Solusi Rumah agar masyarakat mudah menjangkaunya
·
Meningkatkan produksi semen
·
Lebih mendekatkan produk perusahaan
ke masyarakat kota hingga daerah pelosok
Tujuan jangka pendek
} Melakukan
kerja sama dengan pebisnis daerah
} Memperbanyak
Minimix atau alat angkut yang lebih kecil dari truk semen agar dapat
menjangkau daerah dengan akses yang sempit
} Membangun pabrik di beberapa lokasi di pulau Jawa
BAB II
PERMASALAHAN
2.1. Kelemahan
1. Harga
produk yang lebih mahal (Price)
Harga
produk Holcim relative lebih mahal dibanding harga produk lain, hal ini terjadi
karena perusahaan untuk menggenjot pendapatan perusahaan yang terlilit hutang
cukup besar.
2. Kemampuan
produksi yang rendah (Operasional/Produksi)
Hal itu terjadi karena kapasitas produksi pabrik PT.
Holcim rendah. Masalah ini disebabkan jumlah pabrik yang masih sedikit dan
tidak sesuai dengan jumlah permintaan produk.
3. Lokasi pabrik yang jauh dari pelabuhan (place)
Pabrik
PT Holcim Indonesia berlokasi jauh dari pelabuhan. Hal ini membuat PT Holcim
Indonesia harus mengeluarkan biaya ekstra untuk distribusi produk ke luar Jawa.
PT holcim juga belum memiliki pelabuhan sendiri, jadi perusahaan harus
mengeluarkan biaya tambahan untuk administrasi pelabuhan.
4. Jumlah pabrik yang masih terbatas di pulau Jawa (Place)
PT. Holcim Indonesia saat ini hanya memiliki pabrik di
pulau Jawa sehingga produk Holcim belum dapat menjangkau pasar di luar Jawa
terutama di daerah pedalaman
5. Memiliki masalah keuangan terutama hutang (Keuangan)
Di
awal akuisisi semen Cibinong, Holcim memiliki pekerjaan yaitu hutang yang cukup
besar yang harus ditanggung perusahaan. Sampai sekarang pun Holcim masih
memiliki utang mencapai 1,5 triliun.
6. Pemasaran
produk yang belum merata ke seluruh Indonesia (promotion)
Produk Holcim masih sulit ditemui di luar pulau Jawa.
Pemasaran produk Holcim masih terfokus di pulau Jawa karena keterbatasan saluran
distribusi perusahaan untuk daerah di luar Jawa.
2.2.Ancaman
a. Banyaknya
pesaing usaha di bidang yang sama (pesaing)
Semakin banyak dan berkembanya perusahaan pesaing di bidang yang sama baik
itu BUMN maupun swasta membuat persaingan semakin ketat
b.
Adanya pasar bebas (pendatang baru)
Hal ini
membuat produk semen luar negeri semakin mudah masuk ke Indonesia dan menambah
sengit persaingan.
c.
Tarif dasar listrik yang ditetapkan
pemerintah fluktuatif (peraturan)
Perusahaan
sangat bergantung pada listrik dari pemerintah. Hal ini tentu saja menjadi
masalah ketika TDL dinaikkan pemerintah. Harga semen pun akan ikut naik untuk
menutupi biaya operasional perusahaan. Hal ini tentu
saja akan menjadai ancaman perusahaan karena konsumen tentu saja akan mencari
semen lain yang lebih murah.
d.
Jangkauan pasar pesaing yang lebih luas
(pesaing)
Jangkauan
pasar Semen Indonesia yang merupakan
salah satu pesaing dari PT. Holcim yang sangat luas karena mempunyai Semen
Gresik untuk pasar Jawa, Semen Padang untuk kawasan Sumatra, dan Semen Tonasa
untuk wilayah Sulawesi.
e.
Pajak yang ditetapkan pemerintah cukup tinggi
(peraturan)
Seperti
yang kita ketahui pajak yang dikenakan pemerintah untuk produk-produk
manufaktur cukup tinggi. Apalagi Holcim merupakan perusahaan swasta yang tidak
mendapat dukungan pemerintah baik secara finansial maupun dukungan berupa
kemudahan-kemudahan seperti yang diberikan kepada BUMN
f.
Semakin banyaknya produk semen yang
berkualitas (subtitusi)
Perusahaan
lain semakin inovatif dalam menciptakan produk untuk menarik daya beli
masyarakat, seperti Semen Gresik yang membuat semen yang tahan dengan air laut.
Hal ini tentu menjadi ancaman PT Holcim Indonesia, karena dapat mengganggu
pasar produk Holcim.
g.
Pesaing yang lebih unggul dalam saluran
distribusi (pesaing)
Jika kita
lihat semen Indonesia telah lama berkecimpung dalam industri semen Indonesia.
Semen Indonesia telah memiliki saluran distribusi di setiap daerah di
Indonesia. Bahkan memiliki anak perusahaan yang mewakili tiap area di Indonesia
seperti Semen Padang untuk Indonesia bagian barat, Semen Gresik untuk Jawa dan
Kalimantan, dan Semen Tonasa untuk Indonesia timur. Tentu saja ini menjadi
ancaman bagi Holcim yang tergolong perusahaan baru di Indonesia.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Bobot, Rating, dan Keterangan Warna
Bobot
0 –
0,03 : tidak
penting
> 0,03 – 0,06 : kurang penting
> 0,06 – 0,09 : cukup penting
> 0,09 – 0,12 : penting
> 0,12 – 0,15 : sangat penting
Rating
1 : tidak berpengaruh
2 : cukup berpengaruh
3 : berpengaruh
4 : sangat berpengaruh
Keterangan Warna
Skor tertinggi
Skor Terendah
3.2.
Analisis Internal Perusahaan
KEKUATAN (S)
Faktor-faktor Internal Utama
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Program Kerja
|
Kekuatan (S)
|
||||
1.
Promosi yang paling kuat untuk kategori
perusahaan semen di Indonesia
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Meningkatkan anggaran untuk memasang iklan
produk di berbagai media
|
2.
Mampu menjangkau daerah yang memiliki jalur
yang sempit di pulau Jawa
|
0,05
|
2
|
0,10
|
Memperbanyak jumlah minimix atau kendaraan distributor
|
3.
Memiliki sumber daya manusia yang terlatih
dan berkualitas
|
0,13
|
4
|
0,52
|
Meningkatkan kualitas
SDM dengan memaksimalkan Holcim academy sebagai sarana pelatihan bagi calon
karyawan dan melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di
Indonesia
|
4.
Memiliki pabrik yang ramah lingkungan
|
0,07
|
2
|
0,14
|
Mengganti bahan bakar fosil dengan bahan
bakar alternative untuk kebutuhan pabrik semen
|
5.
Varian produk Holcim yang beragam
|
0,04
|
2
|
0,08
|
Menjaga kualitas produk yang telah ada serta
berinovasi untuk Menambah varian produk
|
6.
Holcim memiliki pabrik-pabrik yang
terintegrasi satu sama lain
|
0,08
|
2
|
0,16
|
Mengoptimalkan server internal yang dimiliki
perusahaan untuk bertukar informasi dan berkoordinasi
|
7.
Holcim memiliki beberapa sertifikat
internasional sebagai pengakuan kualitas produk Holcim di dunia internasional
|
0,06
|
2
|
0,12
|
Menjaga kualitas produk
baik itu produk jenis lama maupun produk inovasi terbaru
|
8.
Memiliki research dan development yang bagus
|
0,06
|
2
|
0,12
|
Meningkatkan kinerja dari bagian research dan development
|
Total Kekuatan
|
0,59
|
1,54
|
Skor Tertinggi
Sumber daya manusia
yang berkualitas menjadi pilar utama dalam operasional perusahaan. Selain itu,
kualitas SDM sangat diandalkan dalam era pasar persaingan bebas. Disini
karyawan dituntut harus memahami standar operasional perusahaan dengan benar
dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja. Program kerjanya adalah meningkatkan kualitas
SDM dengan memaksimalkan Holcim Academy sebagai sarana pelatihan bagi calon
karyawan agar menjamin ketersediaan karyawan.
Skor Terendah
Varian
produk holcim merupakan poin yang mendapat skor terendah. Hal ini dikarenakan,
pelanggan selama ini hanya mengenal Holcim sebagai penghasil semen saja. Semen
juga merupakan produk utama dari Holcim. Namun, untuk menjaga persaingan dengan
pesaing maka variasi produk sangat diperlukan. Disini program kerjanya adalah
menambah variasi dan inovasi produk yang telah ada agar dapat bersaing dengan
pesaing
KELEMAHAN (W)
Kelemahan (W)
|
||||
1.
Jumlah pabrik yang masih terbatas hanya di
pulau Jawa
|
0,09
|
2
|
0,18
|
Membangun beberapa pabrik lagi di luar pulau
Jawa untuk meningkatkan produktifitas dan mempermudah distribusi
|
2.
Harga produk yang lebih mahal
|
0,08
|
4
|
0,32
|
Melunasi hutang dan
menekan biaya produksi serendah mungkin
|
3.
Pemasaran produk yang belum merata ke
seluruh Indonesia
|
0,07
|
3
|
0,21
|
Memperluas daerah pemasaran dengan cara
bekerja sama dengan distributor yang ada di daerah terutama di luar Jawa
|
4.
Kemampuan produksi yang masih rendah
|
0,06
|
3
|
0,24
|
Meningkatkan produktivitas perusahaan dengan
cara menambah jumlah pabrik dan memaksimalkan produksi pabrik yang telah ada
|
5.
Memiliki masalah keuangan terutama hutang
perusahaan
|
0,06
|
2
|
0,12
|
Menjaga neraca hutang perusahaan agar
seimbang
|
6.
Lokasi pabrik yang jauh
dari pelabuhan
|
0,05
|
2
|
0,10
|
Membangun pelabuhan
milik sendiri pada jarak terdekat dari pabrik
|
Total Kelemahan
|
0,41
|
1,17
|
||
Total Keseluruhan Faktor Internal
|
1,00
|
2,71
|
Skor Tertinggi
Harga produk yang lebih mahal mendapat skor tertinggi.
Harga memang menjadi salah satu faktor yang paling menentukan keinginan untuk
membeli suatu barang. Dengan harga yang lebih mahal dibanding produk lain
sejenis, tentu masyarakat akan lebih memilih produk lain yang harganya lebih
murah.
Skor Terendah
Lokasi perusahaan yang jauh dari pelabuhan
mendapat skor terendah. Selama ini perusahaan masih menumpang pelabuhan milik
pemerintah dan harus membayar lebih untuk administrasi. Tetapi hal ini tidak
memiliki pengaruh yang besar bagi perusahaan. Karena perusahaan tidak memberi
proporsi besar untuk distribusi di luar pulau Jawa.
3.3.
Analisis Eksternal Perusahaan
PELUANG (O)
Faktor-faktor Eksternal
Utama
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Program Kerja
|
Peluang (O)
|
||||
1.
Melimpahnya bahan baku semen di Indonesia
|
0,14
|
4
|
0,56
|
Mendirikan pabrik di dekat lokasi bahan baku
|
2.
Semakin meningkatnya kebutuhan semen di
Indonesia
|
0,10
|
4
|
0,40
|
Meningkatkan produktivitas pabrik semaksimal
mungkin
|
3.
Semakin banyaknya proyek infrastruktur di
Indonesia
|
0,08
|
3
|
0,24
|
Meningkatkan kerja sama dengan pemerintah
|
4.
berkembangnya industri property di Indonesia
|
0,06
|
3
|
0,18
|
Meningkatkan kerja sama dan menjaga hubungan
baik dengan pengembang property di Indonesia
|
5.
memiliki hubungan baik dengan distributor
dan tukang
|
0,04
|
2
|
0,08
|
Menjaga hubungan baik dengan distributor dan
tukang di daerah dengan membuat program-program yang mempermudah kerja sama
keduabelah pihak
|
6.
Pesaing yang tidak memiliki teknologi yang
tinggi
|
0,06
|
2
|
0,12
|
Melakukan perawatan berkala dan pemeriksaan
rutin
|
7.
keyakinan perusahaan untuk dapat mengungguli
para pesaing
|
0,05
|
2
|
0,10
|
Menjaga kualitas dan terus berinovasi agar
lebih unggul dengan pesaing untuk menambah kepercayaan diri perusahaan
|
Total Peluang
|
0,53
|
1,68
|
Skor Tertinggi
Melimpahnya bahan baku semen di Indonesia mendapat skor
tertinggi. Hal ini menunjukkan jika peluang bisnis terbuka lebar di
Indonesia. Ketersediaan bahan baku
merupakan nyawa bagi sebuah perusahaan semen seperti Holcim. Disini program
kerjanya adalah mendirikan pabrik di dekat lokasi bahan baku. Hal ini dilakukan
untuk mempermudah pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi. Semen juga termasuk
bahan yang memiliki bobot yang cukup berat, sehingga hal ini dapat mengurangi
pengeluaran biaya.
Skor Terendah
Memiliki hubungan baik dengan distributor dan
tukang mendapatkan skor terendah. Hal ini dikarenakan peran mereka cukup
penting namun jika kehilangan satu distributor saja perusahaan tidak akan
mengalami kerugian. Disini program kerjanya adalah menjaga hubungan baik dengan
mereka. Hal ini dilakukan untuk membantu kegiatan pemasaran produk, peran
mereka sangat krusial dalam memasarkan produk perusahaan.
Ancaman (T)
|
||||
1.
Persaingan dengan BUMN
|
0,12
|
4
|
0,48
|
Meningkatkan
kualitas produk dan terus berinovasi
|
2. Adanya pasar bebas di Asia
|
0,07
|
3
|
0,21
|
Menjaga
kualitas produk serta menjaga kestabilan harga produk agar mampu bersaing
|
3. Semakin
banyaknya produk semen yang berkualitas
|
0,06
|
3
|
0,18
|
Menjaga
kualitas dan terus berinovasi agar dapat tetap menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap produk perusahaan
|
4.
pesaing yang lebih unggul dalam hal distribusi
|
0,05
|
3
|
0,15
|
Meningkatkan
saluran distribusi dengan bekerja sama dengan distributor di daerah-daerah
|
5.
pajak yang ditetapkan pemerintah cukup tinggi
|
0,05
|
2
|
0,10
|
Menambah
proporsi pajak dalam setiap harga produk untuk menutup pengeluaran atas pajak
|
6. Semakin tingginya harga bahan bakar yang ditetapkan pemerintah
|
0,08
|
3
|
0,24
|
Meningkatkan
penggunaan bahan bakar alternative terutama dalam kegiatan produksi, serta
meningkatkan effisiensi dan efektifitas dalam
kegiatan distribusi
|
7. Tarif dasar listrik yang ditetapkan pemerintah
|
0,04
|
2
|
0,08
|
Melakukan
kebijakan perusahaan seperti melakukan pemotongan atau pengetatan laba,
sehingga harga semen tetap stabil dan pembangunan pembangkit listrik sendiri
dengan sumber energy alternatif
|
Total Ancaman
|
0,47
|
1,44
|
||
Total Keseluruhan Faktor Eksternal
|
1,00
|
3,12
|
Skor Tertinggi
Persaingan dengan BUMN mendaptkan skor tertinggi. Selama
ini kita sudah mengetahui bahwa pesaing utama Holcim adalah Semen Indonesia
yang merupakan perusahaan plat merah yang didukung penuh pemerintah. Sangat penting bagi Holcim untuk memperbaiki
kinerja mereka agar mampu bersaing dengan perusahaan plat merah. Disini program
kerjanya adalah meningktakan kualitas produk dan terus berinovasi. Sejauh ini,
Holcim memang unggul di bidang inovasi jika dibandingkan dengan Semen
Indonesia. Oleh karena itu Holcim harus terus menjaga keunggulan ini agar
mendapat perhatian masyarakat.
Skor Terendah
Tariff dasar listrik yang ditetapkan
pemerintah mendapat skor terendah. Hal ini karena perusahaan telah memiliki
kebijakan-kebijakan agar perusahaan terhindar dari kerugian akibat TDL yang
dinaikkan pemerintah. Kebijakan seperti pengetatan laba atau mengurangi laba
serta dapat pula dilakukan efisiensi penggunaan listrik dari pemerintah dengan
menggunakan energy alternative.
3.4.Hasil Analisis Internal danEksternal
Faktor Internal
|
Bobot
|
Skor
|
Total Kekuatan (S)
|
0,59
|
1,54
|
Total Kelemahan (W)
|
0,41
|
1,17
|
Total IFAS
|
1,00
|
Faktor Ekternal
|
Bobot
|
Skor
|
Total Peluang (O)
|
0,53
|
1,68
|
Total Ancaman (T)
|
0,47
|
1,44
|
Total EFAS
|
1,00
|
INTERNAL
|
EKSTERNAL
|
STRATEGI
|
S > W
|
O > T
|
Agresif
|
1,54> 1,17
|
1,68 > 1,44
|
3.5. Diagram
Analisi SWOT dan Diagram Posisi Perusahaan
Diagram Analisis SWOT
Diagram Posisi Perusahaan
|
KEKUATAN (S)
1. Promosi yang
paling kuat untuk kategori perusahaan semen di Indonesia
2. Mampu
menjangkau daerah yang memiliki jalur yang sempit
3. Memiliki
sumber daya manusia yang terlatih dan berkualitas
4. Memiliki
pabrik yang ramah lingkungan
5. Varian produk
Holcim tidak hanya semen
6. Holcim memiliki pabrik-pabrik yang
terintegrasi satu sama lain
7. Holcim memiliki beberapa sertifikat
internasional sebagai pengakuan kualitas produk Holcim di dunia internasional
8.
Memiliki research dan development yang bagus
|
KELEMAHAN (W)
1. Harga produk
yang lebih mahal
2. Jumlah pabrik
yang masih terbatas hanya di pulau Jawa
3. Pemasaran
produk yang belum merata ke seluruh Indonesia
4.
Memiliki masalah keuangan terutama hutang perusahaan
5. Kemampuan jual
yang rendah
6. Biaya angkut
yang ditanggung perusahaan tinggi
|
||
PELUANG (O)
1. Melimpahnya
bahan baku semen di Indonesia
2. Semakin
meningkatnya kebutuhan semen di Indonesia
3. Semakin
banyaknya proyek infrastruktur di Indonesia
4. berkembangnya
industri property di Indonesia
5. memiliki
hubungan baik dengan distributor dan tukang
6.
pesaing tidak memiliki teknologi yang tinggi
7. keyakinan
perusahaan untuk dapat mengungguli para pesaing
|
STRATEGI S-O
1. Membuka pabrik baru di Tuban
2. Mengembangkan produk baru berupa beton yang lebih ringan dan ramah
lingkungan
3. Mengembangkan sistem waralaba dengan pengusaha di daerah
|
|||
ANCAMAN (T)
1. Persaingan
dengan BUMN
2. Adanya pasar
bebas di Asia
3. Faktor alam
yang tidak dapat diprediksi
4.
pesaing lebih unggul dalam hal saluran distribusi
5. Jangkauan pasar
pesaing yang lebih luas
6.
pajak yang ditetapkan pemerintah cukup tinggi
7. Lingkungan
sekitar pabrik yang kurang mendukung
|
3.6.
Analisis Strategi yang Digunakan
3.6.1. jika
dilihat dari diagram posisi perusahaan, maka holcim terletak di kuadran 1 yang
berarti perusahaan menggunakan strategi agresif. Hal ini didukung oleh
eksternal yang mendukung dan internal yang kuat. Strategi ini berisi tentang
pengmbangan produk dan pengembangan pasar oleh perusahaan.
3.7.
Kebijakan
strategi yang ditetapkan
Pengembangan Produk
Pengembangan
produk (product development) adalah
sebuah strategi mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau
memodifikasi produk atau jasa saat ini, atau pengembangan produk atau jasa
baru. Disini Holcim menerapkan strategi
tersebut dengan beberapa tindakan
a. Membuka
pabrik baru di Tuban untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas jangkauan perusahaan
terutama untuk wilayah Jawa Timur.
b. Mengembangkan
varian produk baru berupa beton yang lebih ringan dan ramah lingkungan.
Pengembangan
pasar
Saat ini Holcim sedang mengembangkan sistem
waralaba dengan pengusaha-pengusaha di daerah agar lebih mudah untuk
memperkenalkan dan memasarkan produk Holcim. Hal ini juga didukung dengan
semakin banyaknya minimix.
3.8. Implementasi strategi
3.8.1. Program
Internal perusahaan
Kekuatan :
a. Meningkatkan
kualitas SDM dengan memaksimalkan Holcim academy sebagai sarana pelatihan bagi
calon karyawan dan melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di
Indonesia
b. Menjaga
kualitas produk yang telah ada serta berinovasi untuk Menambah varian produk
Kelemahan :
a. Melunasi hutang dan menekan biaya produksi serendah
mungkin
b. Membangun
pabrik Tuban yang berlokasi dekat dengan laut dan disertai pembangunan
pelabuhan sendiri
Eksternal perusahaan
Peluang :
a. Mendirikan
pabrik di dekat lokasi bahan baku
b. Menjaga
hubungan baik dengan distributor dan tukang di daerah karena mereka sebagai
ujung tombak pemasaran produk
Ancaman :
a. Meningkatkan
kualitas produk dan terus berinovasi
b. Melakukan
kebijakan perusahaan seperti melakukan pemotongan atau pengetatan laba,
sehingga harga semen tetap stabil
3.8.2. Anggaran
Analisis
|
Program Kerja
|
Anggaran
|
|
Kekuatan
|
Tertinggi
|
Meningkatkan mutu SDM
|
Rp 130.000.000.000
|
Terendah
|
Menjaga
kualitas produk yang telah ada serta berinovasi untuk Menambah varian produk
|
Rp 40.000.000.000
|
|
Kelemahan
|
Tertinggi
|
Melunasi
hutang dan menekan biaya produksi serendah mungkin
|
Rp 80.000.000.000
|
Terendah
|
Membangun
pelabuhan milik sendiri pada jarak terdekat dari pabrik
|
Rp 50.000.000.000
|
|
Peluang
|
Tertinggi
|
Mendirikan
pabrik di dekat lokasi bahan baku
|
Rp 140.000.000.000
|
Terendah
|
Menjaga
hubungan baik dengan distributor dan tukang di daerah dengan membuat
program-program yang mempermudah kerja sama keduabelah pihak
|
Rp 40.000.000.000
|
|
Ancaman
|
Tertinggi
|
Meningkatkan
kualitas produk dan terus berinovasi
|
Rp 40.000.000.000
|
Terendah
|
Melakukan
kebijakan perusahaan seperti melakukan pemotongan atau pengetatan laba,
sehingga harga semen tetap stabil dan pembangunan pembangkit listrik sendiri
dengan sumber energy alternatif
|
Rp 15.000.000.000
|
3.8.3. Prosedur
3.9. Evaluasi dan pengendalian
Hasil
dari program-program di atas adalah produktivitas perusahaan yang meningkat
dari 9,1 juta ton per tahun, setelah berdirinya pabrik di Tuban maka produksi
akan mencapai 12,5 juta ton per tahun. Dengan hal tersebut perusahaan akan
mampu merestrukturisasi hutang yang dipikul selama ini. Selain itu perusahaan
terus menjalin kerja sama dengan distributor-distributor di daerah. Saat ini
produk Holcim sudah menjangkau hampir seluruh wilayah di Indonesia.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.1.1. Dari hasil analisis diatas perusahaan
memiliki internal yang kuat, hal ini di tunjukkan dengan skor kekuatan lebih
tinggi dibandingkan skor kelemahan. Perusahaan juga memiliki eksternal yang
mendukung. Berdasarkan hal tersebut perusahaan harus menerapkan strategi
agresif untuk menghadapi persaingan.
4.1.2. Kebijakan strategi yang diterapkan
perusahaan antara lain:
·
Pengembangan produk yaitu
dengan cara menambah produktivitas perusahaan dengan membengun pabrik baru di
daerah Tuban dan mengembangkan varian produk baru berupa beton ringan dan ramah
lingkungan
·
Pengembangan pasar dengan
mengembangkan sistem waralaba dengan pengusaha-pengusaha di daerah-daerah untuk
memperluas daerah pemasaran produk
4.1.3. Program-program yang dilaksanakan
perusahaan adalah:
·
Internal perusahaan :
perusahaan akan terus meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki dengan
memaksimalkan Holcim academy serta terus melakukan inovasi. Selain itu
perusahaan terus melakukan perbaikan pada kelemahan-kelemahan yang dimiliki
terutama masalah hutang dan akan membangun pabrik di Tuban untuk meningktakan
produktivitas perusahaan
·
Ekternal perusahaan :
perusahaan sedang merampungkan pembangunan pabrik di Tuban, hal ini bertujuan
untuk lebih mendekatkan lokasi pabrik dengan lokasi bahan baku, selain itu
perusahaan terus menjalin hubungan baik dengan distributor sebagai pemasar
produk perusahaan. Perusahaan juga menyiapkan kebijakan atau rencana cadangan
untuk menghadapi masalah kenaikan Tarif Dasar Listrik yang dilakukan oleh
pemerintah.
4.1.4. jadi dalam anggaran internal
perusahaan, porsi terbesar diberikan pada peningkatan mutu SDM karena poin
tersebut merupakan poin yang memiliki pengaruh yang paling besar bagi
perusahaan. Untuk porsi terkecil diberikan pada poin inovasi produk karena
berdasarkan analisis, poin tersebut memiliki rating dan bobot yang terendah
sehingga tidak terlalu berpengaruh
Untuk anggaran eksternal perusahhaan, porsi
terbesar diberikan pada pembangunan pabrik baru. Hal ini dilakukan karena
pembangunan akan memakan banyak biaya dan pengaruh yang diberikan kepada
perusahaan juga besar. Sementara itu untuk menjaga mutu dan kualitas mendapat
porsi anggaran terkecil karena poin tersebut tidak memiliki pengaruh yang
signifikan bagi perusahaan
4.1.5. Prosedur
·
Program dirancang oleh top
manajemen, sesuai dengan analisis yang telah dilakukan. Hal ini merupakan
bagian dari implementasi strategi
·
Program yang telah dirancang
akan diaplikasikan oleh bagian-bagian di bawahnya seperti pemanufaktur,
pemasaran, keuangan, dan personalia.
·
Pengawasan dilakukan oleh
kepala bagian di tiap divisi
4.1.6.
Dari program kerja yang dijalankan, perusahaan telah mencapai beberapa
hasil seperti meningkatnya produktivitas, meningkatnya pendapatan, dan semakin
dikenalnya produk perusahaan.
4.2.
Saran
4.2.1. Perusahaan harus selalu mengawasi
perkembangan pasar yang mereka bermain disitu, hal ini harus dilakukan agar
perusahaan tidak tertinggal dengan perusahaan pesaing.
4.2.2. Perusahaan harus memaksimalkan terus
program-program yang telah ada dan terus melihat celah-celah usaha yang mungkin
dimasuki.
4.2.3. lakukan pengawasan serta evaluasi agar
tidak terjadi kasus bocornya anggaran akibat kesalahan data dan penggelembungan
dana
4.2.4. pengawasan dan evaluasi strategi agar
implementasinya tidak salah sasaran dan efektif
4.2.5. evaluasi harus rutin dilakukan untuk
pengendalian program-program yang telah ada. Hal ini juga bertujuan untuk
menilai apakah program tersebut berhasil atau gagal.
kak ada file pdf nya ? mohon bantu kak untuk tugas pemasaran, terima kasih
BalasHapusBgs ya buat menambah pengetahuan
BalasHapusCasino Near Me - MapYRO
BalasHapusCasinos Near Casino Near Me · Harrah's 의왕 출장마사지 Philadelphia · Casa 대전광역 출장샵 Quinta Hotel · Holiday Inn Express Philadelphia · Grand 의정부 출장안마 Victoria · Seminole 문경 출장샵 Wild Casino 보령 출장마사지 & Hotel Philadelphia.